LOGO

This is a free blogger layout from Www.BestTheme.Net blogger site. Feel free to edit and apply for your template.

Detail

Welcome to My Blog

Silakan dilihat...
tapi awas, jangan di jilat.... nanti bisa kualat
hehehehehheheeh
gratis Oks...tanpa dipungut biaya

Khusus bulan April, merupakan Edisi CerPen / CerPil...


Hana dalam bahasa Jepang berArti Bunga

Ya Allah, Aku mencintainya,
dan sebisa mungkin takkan menyakitinya...
jika dia memang untukku...

tapi jika tidak,
aku akan relakan dia pergi...
tapi....aku Mohon...
Jangan biarkan dia kembali...

On Jumat, April 10, 2009 0 komentar

Aku masih mengitari sisi demi sisi ruang sekolah ini. Tak Kusangkah, kini Aku harus melangkah pergi dari gerbang sekolah yang sudah memenuhi otakku dengan memory-memory yang tak bisa Ku uraikan satu-persatu.

Rasanya baru kemaren Aku memasuki gerbang itu dengan memakai seragam biru-putih (seragam SMP) . Begitu cepatnya waktu ketika Aku masih asyik dengan sesuatu....

Kini perlahan kudorong pintu ruang kelas yang menjadi kelas terakhirku disekolah ini. Kulangkahkan kaki masuk perlahan, disinilah semua cerita dimulai... saat Aku lebih sering menghabiskan waktu untuk memandangi seseorang secara diam-diam yang dengan tenang duduk dibangku sudut belakang.

Irhas...

Ya.... itulah namanya, cowo super tenang yang pernah aku temui.


***


Arra “ panggil Ery temen sebangkuku yang kini telah berdiri diambang pintu menyuruhku untuk keluar kelas, aku berjalan perlahan menghampirinya, mencoba menangkap sesuatu yang hendak dia tunjukkan padaku.

Hmmm.....” responku setelah kutak bisa mengerti maksudnya.

Ada Rully...” katanya kemudian dengan senyum genit.

Ya.... Ery memang sangat menyukai Rully, cowo super cool yang ada di sekolah, aku hanya tersenyum merespon tingkah Ery yang selalu over acting untuk mencari perhatian Rully.

Er.... ingat, Rully ga suka cewe' centil “ bisikku pelan dan lebih memilih duduk dibangku dan secara diam-diam memandangi Irhas.

Sebenarnya ada tugas yang lebih penting yang harus Aku lakukan dari pada memandangi Irhas secara diam-diam atau menarik perhatian Rully yang ga jelas. Aku mengeluarkan setumpuk buku pelajaraan.

Ya.... inilah pekerjaan yang lebih penting itu, aku harus bisa menjadi yang pertama karna aku harus mendapatkan Beasiswa untuk kuliah ke Jepang.

Arra... “ suara itu terekam jelas di memoryku, suara yang sangat ku kenal tapi jarang aku mendengarnya. Aku menengok pelan, sembari memastikan apa benar dia yang memanggilku.

Ah........ dia tersenyum manis,

Boleh aku tanya sesuatu?” ulangnya lagi, saat Dia hanya mendapatiku terdiam.

Ya..... itu suara Irhas, yang memang pada dasarnya sangat pendiam.

Ya.... ada apa?”

Apa benar, kamu yang menulis puisi yang sekarang tertempel di MaDing?” tanyanya perlahan

Owh..... kenapa dia menanyakan itu.....!!!

Arra “ panggilnya lagi

Ya...ya... maaf, aku ga konsen “ Aku cuma tersenyum kecut,

oOo “ respon dia singkat

Kenapa? “

Tidak apa-apa kok, makasih “

Ah..... senyum itu lagi, aku benar-benar ga bisa berkata apa-apa kalau dia sudah menampakkan senyum itu.

Kejadian itu adalah pertama, aku dan Irhas duduk sebangku. Aku senang... Kucatat dalam Diaryku tanggal 18 Januari 2008.




Hujan “ kata irhas singkat saat hendak pulang sekolah.

Aku hanya tersenyum, tersenyum kecil karna aku takut dia tidak berbicara padaku...

Kenapa senyummu ragu-ragu kalo senyum, senyum aja... ga perlu ragu seperti itu!” katanya panjang

Aku suka itu “ ucapku tiba-tiba dan membuat Irhas langsung mengalihkan perhatiannya padaku.

Apa?” tanyanya segera

Hujan... aku suka!” alihku segera, dan dia segera berpaling.

Hm..... hampir saja, aku mati berdiri karna takut ga bisa mengalihkan perhatiannya.

Motor kamu?” tanya Irhas menunjuk salah satu motor yang terparkir disebelah motornya setelah hujan mulai reda. Aku hanya menggelengkan kepala perlahan,

Terus, motor kamu mana?” tanyanya kemudian

aku menggelengkan kepala lagi, harusnya dia tau aku ga membawa motor karna aku ga bisa naik motor.

Terus, kenapa dari tadi kamu berdiri disini?”

aku menggelengkan kepala sekali lagi lalu tersenyum bingung,

Kadang-kadang kamu aneh ya....” kata irhas dan menaiki motornya dan berlalu. Aku masih berdiri dipinggir tempat parkir sekolah ini, tak tau apa yang sebenarnya kunanti. Sampai kuingat kata-kataku tadi “ Hujan, aku suka!” kini aku harus mulai menyukainya “ Hujan “

Kutulis rapi di dalam Diaryku, tanggal 31 Januari 2008.




Kini aku harus berlari kecil menuju ruang kelas karna aku terlambat masuk sekolah,

Permisi Bu... maaf saya terlambat “

Kata yang kurangkai sejak memasuki gerbang akhirnya terurai juga, karna ini kali pertama aku terlambat masuk sekolah.

Aku kembali bersin, untuk kesekian kalinya dan membuatku terpaksa harus istirahat di UKS.

Bosen...... Aku kembali duduk dan berjalan mondar-mandir membuat petugas UKS bingung.


Kok ada ya... orang yang gila belajar seperti kamu “ suara itu lagi, aku enggan menengok kearah suara itu, karna aku takut melihat senyum itu.

Harusnya kamu di UKS “

Bosan... “ ucapku singkat

Bosan?? bosan karna apa?” tanya irhas bingung

Kamu bilang sendiri kan tadi, kalo aku gila belajar, jadi... mana mungkin aku bisa berdiam diri di UKS tanpa melakukan apa-apa “

Hmm.... “ Irhas menyelah nafas panjang dan duduk didepanku “ jangan pandangi aku seperti itu!” katanya kemudian.

Siapa ?” tanyaku

Kamu, jangan pandangi aku lagi... apalagi secara diam-diam “

aku tersentak kaget, Owh...... dari mana dia tau!!!

Aku?” kataku segera “kayaknya kamu salah orang dhe!” selaku

O ya...???” responnya “ Terima kasih atas kiriman puisi-puisimu... bagus!” lanjutnya sembari meletakkan beberapa lembar kertas dihadapanku, lalu beranjak pergi.

Jantungku sepertinya berhenti berdetak, hari ini sangat aneh...

Kutulis dengan sangat jelas di buku Diaryku.. tanggal 2 Februari 2008.




Aku tersenyum saat kulihat titik demi titik air jatuh menetes ditanganku, lalu kurapikan syal yang melingkar di leherku.

Kulangkahkan kaki perlahan berjalan ditengah titik air langit yang tak hentinya menetes.

Masih tetep maksain diri untuk hujan-hujanan lagi?” kata seseorang yang kurasa selama ini ada didekatku tapi aku berusaha untuk tidak mempedulikannya.

Hmm......” kutarik nafas panjang lalu perlahan kutengok siapa yang membawa payung dan melindungi aku dari air hujan.

Kenapa kamu selalu datang disaat yang tepat, seperti dalam sinetron aja!” kataku dengan senyum dan langsung meraih lengannya dengan manja,

Karna aku ada untuk menemanimu!” ucapnya...

Ya.... dialah temanku sejak SMP, namanya Ferry... Cowo manis berlesung pipi.


Hari ini aku dimarahi Guru Matematika karna aku ketiduran didalam kelas, Hm.... aku memang sedang ga enak badan karna hujan-hujanan tempo hari.

Tidak biasanya kamu tidur didalam kelas, kamu kenapa? Ada masalah?” tanya Ery seusai pelajaran.

Pusing “ ucapku singkat

Kamu sakit?” tanya Ery lagi

Dikit “

Dikit? Kalau sakit ya sakit, kok pake dikit, lama-lama kamu pelit “ kata Ery sewot

Kok pelit??? “

Iya.... pelit ngomong, kayak Irhas aja!”

kok Irhas....” kataku segera dan membuat perhatian Irhas tertuju padaku, aku langsung terdiam lalu mengambil setumpuk buku yang ada dimejaku dan beranjak pergi menuju perpustakaan.


Hallo Bidadariku yang cantik!!” sapa ferry saat melihatku keluar dari perpustakaan lalu merebut setumpuk buku yang kubawa.

Kata Ery, tadi kamu tidur dikelas ya...”

Hm...abis, kepalaku pusing, ngantuk juga sich.... hehehehe” jawabku enteng sembari nyengir

Hmmm... cantik.... cantik.....” responnya lalu merangkulku “ Udah makan sayang...??? kekantin dulu yukk.....” lanjutnya

Fer... kamu apaan sich pandangi aku kayak gitu...” kataku aneh

Wajah kamu yang cantik itu milik siapa ya nantinya??” kata Ferry lalu meminum segelas es jeruk yang ada di depannya.

Milik mamah-papah....” jawabku tersenyum “ aku seneng banget dhe Fer... punya teman sebaik kamu, moga aja kita bisa berteman sampai nenek-kakek “

Beneran nie, kamu mao temenan ma aku sampai nenek-kakek” respon Ferry bercanda

Fer.... aku serius “ kataku sewot

Maaf.... O iya, aku mao cerita “

apa? “

Aku dah ngomong ma Ery, kalau aku suka ma dia “

Trusss... respon Ery gimana?”

Ya.. dia butuh waktu, kata kamu kalau ga langsung di jawab berarti ga bener-bener sayang...”

Ya ga juga sich Fer... siapa tau aja, dia takut nyesel kalau langsung bilang engga' sama kamu, bisa aja kan??” responku tersenyum

Kamu bisa aja! ”

kok aku??”

Iya... kamu bisa aja cari alasan, biar aku ga putus asa! “

Karna kamu teman baik aku...”

Walaupun hari ini sangat berantakan bagiku, tapi aku tetap menulisnya di buku Diary ku...

tanggal 9 Februari 2008.




Siang ini aku mendengar obrolan Irhas dengan teman sebangkunya, aku merasa terpojok... aku merasa miris mendengarnya.

Kamu kenapa ra..??” tanya Ery saat menemuiku di UKS

Pusing “

Ga biasanya kamu lebih memilih di UKS dari pada ikut pelajaran dikelas atau diperpustakaan “

Pusing “

Kamu kenapa sich Ra.... ??”

Aku pusing Er... aku pusing!! aku mau istirahat, jangan ganggu aku!!” tegasku dan membuat Eri berlalu dengan wajah kecewa.

Kok jalan duluan...” tegur Ferry yang mengagetkanku “ Udah males ya pulang bareng ma aku?”

Aku tak banyak kata, hanya bisa memeluknya erat dengan isak tangis.

Tak terlupa dan terukir jelas di memoryku, tanggal 21 februari 2008.




Ra... Arra....” panggil Fery yang terdengar tergesa-gesa saat melihatku berjalan didepan ruang Osis.

Ya “ jawabku dengan senyum berat

Apa benar, kamu mengundurkan diri dari jabatanmu sebagai ketua Osis?? dan keluar dari kelompok belajar yang akan dikirim sekolah untuk lomba bulan depan?? kenapa?”

Aku tak bisa menjawab pertanyaan Ferry dengan tegas, karna alasan yang aku miliki, aku rasa tidak masuk akal bagi semua orang jika ku ungkapkan.

aku capek fer....” cuma itu kata yang bisa kuucap dan berlalu dari hadapan ferry.


Ternyata Miss Rajin kita memang sangat pinter ya... lihat aja. Dia bisa belajar sambil mendengarkan musik” kata salah satu murid yang ada di perpustakaan

Maksud kamu?”

Lihat aja, thu headset yang ada di telinganya”

Arrggggghhhhhhh................. aku bosan, apapun yang aku lakukan selalu menjadi obrolan mereka, aku ingin menjadi cewe biasa-biasa aja, yang ga selalu bisa menarik perhatian mereka.

Hari yang kacau ini, kutulis dengan rasa lelah yang kurasa... tanggal 29 Februari 2008.




Ada apa ce Ra... semua orang ngoomngin kamu, yang beginilah... begitulah... kamu kenapa sich...??” tanya Ferry yang ga tahan melihat perubahanku.

Aku capek fer...”

Iya... capek kenapa? Cerita dong ma aku!!”

Aku capek ....”

Ra.....kamu percaya kan ma aku??” tanya Ferry kemudian, aku mengangguk pelan lalu mengusap air mataku. “ Kalau kamu ada apa-apa ngomong.... katakan dengan jelas, jangan dipendam dalam hati. Itu yang dulu pernah kamu katakan padaku, ungkapkan apa yang menjadi beban dalam hatimu..” kata Ferry pelan, sekali lagi aku hanya bisa mengangguk.

Sekarang ngomong... ngomong!!” lanjutnya

lalu aku segera beranjak dari tempat dudukku dan berjalan keluar kelas.

Ra.. kamu mau kemana?” tanya Ferry segera

Aku mencari satu sosok yang membuatku berubah hingga seperti ini, sosok yang selama ini aku kagumi.

Irhas.....” panggilku lantang dan menghentikan langkah tenang yang selalu dia tapakkan.

Kini aku berdiri tepat dihadapannya, memandang wajahnya lekat... ini pertama kali aku melakukannya.

Apa? “ kata singkat keluar dari mulutnya

I Love you “ ucapku lirih tertunduk

Kamu salah orang “ katanya dan hendak beranjak pergi

Irhas, I Love you “

Kamu ga salah orang? Bener kata yang lain, kamu tambah aneh!”

Irhas, aku sayang ma kamu, aku sayang ma kamu “ ulangku lirih dan masih ga berani menatapnya.

Kayaknya kamu bener-bener salah orang, maaf aku harus pergi!”

Irhas, percaya atau tidak, aku sayang sama kamu, dari dulu sayang sama kamu “

Terima kasih “ ucapnya singkat dan meninggalkan aku sendiri, terdiam.... berdiri didepan ruang seni.

Kamu lihat kan Fer... tidak selalu, manusia se-perfect apapun bisa mendapatkan apa yang dia mau!” kataku dengan isak, “ Aku memang pintar... semua orang akui itu. Tapi karena pintarku, ada satu cowo yang nolak aku” lanjutku dan Ferry segera memelukku...

Itulah kejadian yang sangat menggores hatiku, tak kan terhapus dari memoryku.

Tanggal 18 April 2008.



***


Kreeekkkk...” suara pintu yang terdengar berat itu membuyarkan lamunanku tentang masa lalu.

Oh... ternyata disini juara kita yang akan segera berangkat ke Jepang bulan depan...” kata Ferry dengan senyum bangga.

Oh.... Ferry.... kamu selalu datang tepat waktu, aku butuh seseorang untuk kupeluk...” kataku lalu segera memeluk Ferry dengan tangis... “ aku ga rela Fer, melepas semuanya begitu saja... disini aku mendapatkan semuanya.... pujian, sindiran, tawa, tangis, cinta bahkan rasa kecewa “ ingatku lagi.

Udahlah...tempo hari kamu bilang ke aku, pacar ga penting... yang penting adalah sahabat atau teman” kata Ferry dengan senyum

Kamu bener!!! aku ga butuh pacar karna aku udah punya temen yang bisa memberiku arti lebih dari sekedar status pacar seperti kamu!” kataku semangat

Ayo kita ke Aula, kayaknya masih banyak lagi kejutan yang harus kamu terima!” kata Ferry dan mengandengku keluar dari kelas yang memberiku banyak arti...


Aku mengerti....

Persahabatan lebih berarti dari pada kata-kata Cinta yang tak pasti, karna Cinta bisa membuatku Bego' dan aku ga mau itu terjadi lagi...